*) Pasang Iklan ukuran 125 x 125 biaya perbulan Rp. 10.000,-

Rabu, 22 Februari 2012

Barira Forex hari ini

Derita Yunani belum usai

23/Feb/2012 12:28 Dibaca: 43 Kali
Jakarta, Strategydesk - Sekali lagi, Yunani berhasil diselamatkan dari jurang kebangkrutan dengan janji bantuan finansial dari Uni Eropa. Tapi penderitaannya masih jauh dari usai.
Paket bailout kedua senilai 130 miliar euro, yang diteken oleh para menteri keuangan zona euro kemarin, bisa memberi Yunani ruang untuk membayar utang 14,5 miliar euro yang jatuh tempo pada 20 Maret nanti, tentunya juga diiringi dengan restrukturisasi yang mencakup perjanjian kreditor swasta bersedia menerima pemotongan utang Yunani sebesar 53,5%.
Tapi banyak ahli mengatakan bailout kedua tidak akan menyelesaikan masalah utang Yunani dan negara itu akhirnya butuh bantuan lagi. Mereka berargumen berfokus pada penghematan dan pengurangan utang justru lebih banyak mudharat dari pada manfaatnya, mengingat kondisi ekonomi Yunani yang sudah morat-marit.
Agar bisa mendapat bailout, pemerintah Yunani menjalani program penghematan dan bersedia diawasi ketat oleh Uni Eropa, IMF dan ECB, atau yang dikenal dengan troika. Terpaksa mengorbankan kedaulatannya, Yunani diharuskan mengubah konstitusi dengan provisi yang memberi prioritas untuk pembayaran utang, mendahului kewajiban nasional lainnya.
Yunani juga harus menyisihkan cukup uang secara berkala untuk membayar utang tiga bulan ke depan dalam rekening terpisah yang akan dipantau oleh troika. Persyaratan berat itu diterapkan setelah troika kecewa atas kurangnya perkembangan berarti yang dibuat Yunani dalam menjalani reformasi. Alhasil, anggota terkuat zona euro, seperti Jerman, enggan menyediakan bantuan tanpa jaminan tambahan.
Yunani memang perlu melaksanakan reformasi struktural untuk pertumbuhan berkesinambungan dalam jangka panjang. Tapi reformasi struktural perlu waktu dan semakin jelas bahwa tanpa strategi pertumbuhan dalam jangka pendek, ekonomi akan terus merana. Ekonomi Yunani, yang sudah dalam resesi selama lima tahun, kontraksi 6,8% pada 2011. Ke depan, ekonom memperkirakan resesi akan semakin parah karena program penghematan berjalan.  Program itu sudah menuai aksi protes di Athena, dan kemungkinan akan mendominasi debat politik di Yunani menjelang pemilu yang kemungkinan dilaksanakan April.
Tantangan yang dihadapi Yunani disebutkan dalam analis yang dibuat oleh troika. Analis itu menunjukkan, dalam skenario terburuk, beban utang Yunani tetap 160% PDB pada 2020. Itu bertolak belakang dengan target yang ditetapkan dalam program bailout, 121%. Berdasarkan skenario yang berbeda, Yunani akan gagal melaksanakan reformasi yang dibutuhkan untuk membangkitkan ekonomi, menyebabkan pengangguran membludak dan resesi memburuk.
Skenario itu juga menyebutkan Yunani akan membatalkan program penghematannya dan menunda penjualan aset negara. Hal ini akan mempersulit Yunani kembali ke pasar kredit dan membuatnya semakin bergantung dengan dana bailout. “Mengingat risiko itu, program Yunani tetap rawan kecelakaan, dengan penekanan pada keberlangsungannya,” sebut analis itu. 

Indeks Dollar AS Naik Tipis; Indeks Berjangka Menguat

21/Feb/2012 19:45 Dibaca: 166 Kali
(Vibiznews – FX) – Pada perdagangan valas sesi Eropa malam hari ini (21-02, 12.22 GMT), Dollar AS secara umum terpantau bergerak menguat terhadap beberapa mata uang utama lainnya. Indeks Dollar AS menunjukkan pergerakan naik tipis sekitar + 6 pips, atau sekitar + 0.08% dari harga pembukaan (00.00 GMT).

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa indeks Dollar AS terpantau berada pada area bullish, telah naik +38 pips dari nilai terendah hari ini dan nilai running berada pada 79.15.

Menguatnya indeks Dollar AS mengiringi kinerja positif indeks saham berjangka, yang terangkat naik dengan disetujuinya program bail out yang ke dua bagi Yunani.

Adapun kinerja perdagangan saham berjangka Amerika Serikat menunjukkan perkembangan positif dimana indeks saham berjangka DJIA INDEX pada malam hari ini terpantau sedang naik sekitar + 0.32% dan berada pada 12970.00 dan juga indeks S&P 500 yang sedang naik sekitar +0.19% dan berada pada kisaran 1362.4.

Smentara itu indeks berjangka NASDAQ 100 berada pada 2584.5 dan naik sekitar +0.10%.

(Indra Yudistira/IYD/vbn)

Dilaporkan Pasar perumahan AS sepertinya mulai tunjukan sinyal perbaikan seiring meningkatnya penjualan rumah dan berkurangnya supplai rumah yang hendak dijual. Penjualan rumah naik 4,3% untuk bulan Januari 2012; sedangkan supplai turun menjadi 2,31 juta unit, terendah sejak Maret 2005. "Pasar perumahan mulai membaik," ujar Lawrence Yun, ekonom National Association of Realtors yang merilis data tersebut. 
Meski demikian, kenaikan penjualan tidak seoptimis prediksi pasar. Penjualan memang naik menjadi 4,57 juta unit, lebih tinggi dari publikasi sebelumnya 4,38 juta unit; namun ini tidak lebih baik dari estimasi yang harapkan 4,66 juta unit. Indeks Dow futures turun 10 pips setelah data dirilis. Dow kini diperdagangkan 12930, dekat level rendah harian 12911

Sementara Kendati sempat melakukan rebound hingga ke area 1.0685 pada sesi Asia hari Rabu, Aussie terpaksa harus kembali tergelincir di tengah meredanya sentimen resiko di pasar akibat bertambahnya keraguan terhadap kemampuan Yunani dalam mengimplementasikan langkah-langkah penghematan yang ketat.

Euro Slightly Rise Ahead of German Business Confidence Report; Index Futures Down

23/Feb/2012 10:57 Dibaca: 58 Kali
(Vibiznews - FX) – Index Euro at Asian session today (23-02, 03:11 GMT), showing a very thin range and rose + 2 pips, or about + 0.02% from opening price (00:00 GMT). The index was opened in bullish zone and still moving inside the area.

Market still showing optimism after the currency strengthened in the last two trading days, and has increased by about + 0.38% in yesterday’s trading. Economist's forecast shows German business confidence may show an increase and seems still keep the optimism on Euro today.

Confidence index probably rose to the highest in seven months in February as progress in taming Europe’s debt crisis reduced the risk of a recession in euro area. The Ifo institute’s business climate index was estimated to climbed to 108.8 from 108.3 in January.

Vibiz Consulting Analyst said that Euro Index has risen + 8 pips from the lows of today g at 104.56, and moving at a very narrow range. Negative pressure on the euro is still might to happen, where European stock index futures show a decline.

DJ EURO STOXX 50 closed down about -0.90% at 2521.00, and also the index CAC 40 10 EURO closed down about - 0.48% at 3448.50. DAX futures index was down about - 0.96% at 6849.50.

(Indra Yudistira/IYD/vbn)


Yen & sterling tertekan, euro bertahan

23/Feb/2012 10:04 Dibaca: 92 Kali
Jakarta, Strategydesk - Yen mengalami kejatuhan tajam karena tumbang ke level terendah dalam 7 bulan terakhir, sedangkan sterling anjlok setelah BOE Minutes ternyata lebih dovish dari yang diperkirakan.
Yen merosot ke level terendah dalam tujuh bulan terakhir terhadap dollar hari ini, karena importir Jepang dan pemain asing sejak kemarin menjual mata uang itu. Menurut seorang trader ada pembelian aktif dari importer Jepang, dan menambahkan pemain asing juga mendorong pair itu.
Yen terus dalam tren penurunan sejak BOJ mengejutkan pasar minggu lalu dengan menambah program stimulus moneternya. Selain karena langkah BOJ, yen juga tertekan karena data yang menunjukkan surplus transaksi berjalan Jepang turun ke level terendah dalam 15 tahun terakhir. Tekanan atas yen membawa dollar hingga ke 80,39 yen.
Sterling  anjlok setelah BOE Minutes mengungkapkan dua anggota mendukung kenaikan jumlah pembelian aset yang lebih besar bulan ini. Minutes dari rapat 8-9 Februari itu menunjukkan David Miles dan Adam Posen memilih menaikkan Quantitative Easing (QE) sebesar 75 miliar pound. Kedua anggota itu melihat risiko periode ekonomi lesu yang bisa menyebabkan inflasi jatuh ke bawah target 2%. Sterling terjungkal hingga $1,5647.
Semua itu membantu euro bertahan, meski setelah data indeks PMI mengindikasikan ekonomi zona euro terancam resesi dan di tengah skeptisme soal manfaat bailout kedua Yunani. Indeks PMI manufaktur zona euro naik tipis ke 49,0 di Februari dari 48,8 di Januari, menandakan masih berada di area kontraksi.
Soal Yunani, sepertinya pasar belum yakin bailout dan kesepakatan pebghematan dapat menyelamatkannya. Masalah Yunani masih jauh dari usai meski kesepakatan dicapai. Para ekonom dan diplomat mengatakan kesepakatan hanya akan menunda default beberapa bulan. Yunani pun masih diragukan dapat memenuhi komitmennya.
Tapi pair EUR/USD bisa tetap bertahan selama masih ada tekanan jual pada mata uang seperti yen, sterling dan aussie. Data yang dapat mempengaruhi pergerakan euro adalah sentimen bisnis Jerman hasil survei Ifo. Data itu diperkirakan akan menunjukkan sentimen naik ke level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir. Indeks itu diperkirakan naik ke 108,8 di Februari dari 108,3 di Januari.

Rekomendasi
EUR-USD


USD-JPY


GBP-USD


USD-CHF


AUD-USD



Oleh: Nanang Wahyudin - strategydesk.co.id
 



0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More