Jakarta-C&R/OMG-Bahan Bakar Minyak (BBM),
rencananya akan naik pada bulan April mendatang. Sebagai ustaz, Yusuf
Mansyur mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk berdoa
sebelum akhirnya BBM benar-benar naik. Doa tersebut ditujukan agar
masyarakat Indonesia bisa lebih ikhlas menerima keputusan pemerintah.
“Masyarakat banyakin doa. Keputusan itu walaupun pahit jadi barokah
gitu. Kita kan sudah pilih mereka buat jadi wakil kita kan,” ujar Yusuf
Mansyur di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Jum’at (16/3/2012) malam usai
acara “Indonesia Menyimak”.
Dengan doa itu juga, setidaknya bisa membuat pemerintah membuka mata,
jika perlu tidak usah menaikan BBM karena dinilai Yusuf Mansyur,
Indonesia belum perlu menaikan BBM.
“Tapi sebelum membuat keputusan sebaiknya pikirkan dulu. Kalau
pemerintah bersih sebenarnya itu nggak perlu dinaikin. Saya menilai itu
anggaran banyak, cuma pada hilang, kali,” tuturnya.
Yusuf Mansyur mencoba membandingkan dengan negara lain, di mana harga
BBM masih dijual rendah. “Coba di Venezuela aja cuma lima ratus rupiah
tuh. Di Nigeria bensin cuma seribu seratus. Memang saya tidak paham
masalah itu. Tapi yang saya tahu ya sudahlah ayo kita berdoa lah,”
ucapnya.
Sebelum mengakhiri, Yusuf Mansyur berharap pemerintah bisa meninjau
kembali keputusan yang akan diambil untuk menaikan BBM karena dampak
sosial yang akan terjadi, ditakutkan Yusuf Mansyur menjadi lebih buruk
bagi masyarakat kecil.
“Kalau masyarakat melihat akhirnya pemerintah ini naikin BBM,
mudah-mudahan itu yang terbaik. Karena sudah dihitung sebegitu
cermatnya. Bukan pingin ini itu, bukan alasan politik dan semacamnya,
mudah-mudahan begitu. Saya sih cuma serahkan kepada Allah . begini aja
deh doa kita. Harga pada naik yang penting gaji naik juga, rejeki naik
juga. Habis mau diapain lagi. Kalau kita mau marah juga ya tetap naik.
Bagus tuh pemerintah bilang-bilang mau naikin harga. Biasanya juga nggak
bilang-bilang, langsung naik aja. Sekarang kan belum naik nih. Yuk
berdoa. Jangan sampai naik, pemerintah ketemu solusi yang paling
tepat,” harapnya. (Deva).
0 komentar:
Posting Komentar